Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 08:39:37【Tempat Makan】261 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(76)
Artikel Terkait
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
Resep Populer
Rekomendasi

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba

Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini